Jumat, 20 Juli 2012

jangan ada air mata duka

ku simpan air matamu di sapu tangan putih yang akan kupakai menyeka bening putih air mata
tangismu itu terus kubawa bersama wangi dan gambar rupamu di sapu tangan yang selalu jadi saksi cinta kita yang panjang,
Dan kini air mata itu yang selalu bicara padaku, mungkin karena padanya sepertinya semua tentang dirimu dikatakan
air mata yang telah kau pakai untuk membersihkan dukamu, walau kamu bisa selalu menangis setiap hari
Air matamu itu tetap terus bicara padaku bahwa kamu tidak pernah berhenti berharap terhadap sebuah kebahagiaan
Dan mungkin untuk itulah kenapa tuhan menciptakan air mata itu…
yakinlah semua jalan pasti ada terang


Jumat, 11 Februari 2011

Kehidupan Luar Biasa

Manusia awam dalam dunia ini semuanya berusaha mengejar nama dan keuntungan. Coba Anda lihat mereka yang sudah tenar saat keluar rumah justru mengenakan kacamata hitam, menyamarkan diri, takut dikejar dan dikuntit oleh paparasi, takut dikenali oleh orang lain.

Kesedihan manusia karena keinginan mendapatkan sesuatu tidak bisa dicapai, begitu mendapatkan apa yang dia inginkan maka segera akan menghadapi kerunyaman dan kerisauan yang baru. Bukankah hal ini saling bertentangan?

Setiap orang mendambakan kehidupan yang luar biasa. Sebenarnya kehidupan yang luar biasa itu apa? Dipikirkan dengan hati tenang, sebenarnya kegembiraan dalam batin barulah kehidupan yang luar biasa yang sesungguhnya.

Beberapa hari lalu saya membaca surat kabar yang memberitakan beberapa kejadian bunuh diri yang mengerikan. Ada orang bunuh diri demi nama dan keuntungan, ada orang yang bunuh diri demi cinta. Ah....dalam kehidupan tanpa batas ini, hanya karena tidak bisa mendapatkan apa yang dikejar dan yang ingin didapatkan lalu mengakhiri kehidupan diri yang begitu berharga, meninggalkan kesedihan yang tiada tara bagi handai taulan serta sahabat karib.

Jika dilihat dari sudut pandang agama, untuk roh orang yang melakukan bunuh diri ini, akan ditayangkan berulang-ulang adegan menyedihkan saat dia bunuh diri, diulang terus sampai umur yang menjadi takdirnya itu habis baru bisa reinkarnasi lagi. Ini hal yang sangat menyedihkan.

Orang awam pada umumnya menganggap keberhasilan dan kejayaan dipandang sebagai kehidupan yang luar biasa, maka dari itu setiap orang mengejar dan memohon. Namun orang-orang yang disebut orang yang luar biasa itu, lebih banyak mengidap gejala muram dan kesal bila dibanding dengan orang biasa. Semakin tinggi hasrat keinginan materi seseorang semakin tinggi pula tekanan mental orang tersebut.

Menyeduh sepoci teh, bermain satu babak catur atau mendengarkan alunan sebuah lagu yang indah merupakan sebuah harapan yang berlebihan bagi mereka yang disebut sebagai orang yang luar biasa. Setiap hari berlari mengejar nama dan keuntungan mana ada waktu untuk berhenti mengatur napas, hingga suatu hari tubuh sudah tidak kuat lagi menahan, roboh terbaring karena sudah kelelahan.

Berapa banyak harta dalam kehidupan seorang sudah ditakdirkan dalam nasibnya. Ada orang yang beranggapan asalkan berusaha keras pasti bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. Berusaha keras itu sendiri tidak salah, tetapi berusaha keras belum tentu bisa mendapatkan apa yang dia ingin dapatkan. Ketika dia tidak bisa mendapatkan, hal itu mungkin karena dalam takdirnya memang tidak ada jadi tidak perlu terlalu mempersalahkan diri sendiri dan merasa sedih.

Orang lain menikmati kejayaan mereka, saya boleh menikmati kesenangan atau kegembiraan dalam kesantaian. Tidak ada yang kalah atau menang - Anda mendapatkan kecukupan dalam materi tetapi saya mendapatkan kekayaan dalam batin. Kita sama-sama berkecukupan, hanya melihat bagaimana hati Anda menghadapi keadaan atau situasi di sekeliling Anda, untuk menyelaraskan kehidupan Anda sendiri.

Jika dalam keadaan biasa tetapi dapat mempunyai suasana hati luar biasa yang tidak dimiliki oleh orang lain, itulah yang dinamakan kehidupan yang luar biasa

Dalam keadaan biasa tetapi mempunyai suasana hati luar biasa yang tidak dimiliki oleh orang lain, itulah yang dinamakan kehidupan yang luar biasa

Kamis, 03 Februari 2011


Subhanallah... Alhamdulillah... Laa Ila Ha IlaAllah... Allahu Akbar... Seiring bergulirnya pergantian waktu seirama harmonisasi dinamika perjuangan, kulihat asa itu kian nyata serta sirnalah setiap dusta yang berusaha mencengkeram dengan segala hegemoninya..., sehingga kini kian nampaklah eksistensi serta kesejatian dari nilai - nilai Kebenaran Ilmu dan Keyakinan yang kumiliki Begitulah Realitas dari IPTEK COLD FUSION sebagai bagian dari GERAKAN REVOLUSI ENERGI. Banyak Peneliti REVOLUSI ENERGI mulai memasuki tahap Uji Coba serta Pengembangan TEKNOLOGI PLASMA berupa COLD FUSION. COLD FUSION (fusi dingin) dapat diaplikasikan untuk reaktor nuklir mini dan terkendali yang lebih aman daripada menggunakan uranium serta bahan - bahan atau unsur - unsur yang mengakibatkan radiasi berbahaya. InsyaAllah Pemanfaatan riset COLD FUSION sebagai reaktor nuklir mini dan terkendali adalah untuk menghasilkan BAHAN BAKAR GAS SINTETIK dalam JUMLAH BESAR namun dengan BIAYA yang SANGAT MINIMAL. Selain untuk memproduksi Bahan Bakar Gas Sintetik dalam jumlah Besar maka COLD FUSION pun dapat dimanfaatkan dalam PENGOLAHAN LIMBAH CAIR BERAT, sehingga LIMBAH CAIR BERAT tersebut dapat DINETRALISASI dengan MAXIMAL, sehingga akan dihasilkan AIR MINUM yang SANGAT BERKUALITAS ( air minum yang mempunyai kandungan oksigen yang sangat tinggi). InsyaAllah dengan APLIKASI dari COLD FUSION maka PERMASALAHAN mengenai Bahan Bakar Minyak serta Gas yang bersumber dari Bahan Bakar Fosil dapat TERSOLUSIKAN berikut dengan PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP yang mengiringinya. InsyaAllah dengan memasyarakat dan merakyatnya IPTEK COLD FUSION maka BANGSA INDONESIA terutama RAKYAT JELATA kini dapat BERLAPANG DADA terhadap KEBIJAKAN PEMERINTAH pada sektor Bahan Bakar, Energi serta Lingkungan Hidup.

Sabtu, 29 Januari 2011

Kemuliaan dan kebahagiaan hati?

Boleh dikata hampir semua orang mendambakan kebahagiaan dan kedamaian di hati. Apakah kebahagiaan itu....bagaimanakan damai di hati...
Mboh....aku juga nggak ngerti...apakah bahagia itu identik dengan kepuasan? Terkabul apa yg didambakan di hati? Tercapai cita-citanya?!!!! bagaimana kalau tidak tercapai ? Stress, frustasi, kecewa, tidak bahagia, hatipun tidak tenang....
Mungkin sebelum kebahagiaan itu bisa tercapai, terlebih dahulu meski hati kita perlu 'disiapkan' untuk menerima dapat kebahagiaan itu....kalau nggak, susaah, karena kadar kebagiaan bisa berubah terus....meningkat lagi levelnya [kayak maen game aja]..
1 - Isilah pikiran kita dengan hal-hal yang penuh kedamaian, semangat dan harapan. Siji-sijiníng dalan amríh kalêksananíng gêgayuhan, yåiku makarti kang sinartan kêpêrcayaan lan kêyakinan mênåwå åpå kang sinêdya mêsthi dadi. Yèn kita múng kandhêg ing gagasan lan kukuhíng karêp baé, tanpå tumandang lan makaryå minangkå srånå panêbusé, wohé yå ora bédå kåyå déné ing pangimpèn. Cilakané manèh, yèn sêlaginé nganggít-anggít mau wís kasêlak ngrasakaké kanikmatané ing pangangên-angên, wusanané dadi lumúh ing gawé lan wêdi ing kakéwúh (wêdi kangèlan).
2 - Kalau punya musuh atau orang yg nggak disukai....lupakan istilah 'balas dendam', EGePe saja....cool....masih banyak hal yg lain yg lebih berfaedah untuk dilakukan...Wóng linuwíh iku ambêg wêlasan lan sugíh pangapurå.
3 - Kalau memberi atau menolong orang lain.....yang ihlas; nggak usahlah mengharapkan pujian atau ucapan terima kasih. Jadi nggak akan kecewa kalau yg dibantu ngacir saja...Åjå sênêng yèn dèn alêm, åjå sêngit yèn dèn cacad.Yèn sirå dibêciki liyan tulisên ing watu supåyå ora ilang lan tansah kèlingan, yèn sirå gawé kabêcikan marang liyan tulisên ing lêmah, supåyå énggal ilang lan ora kèlingan.
4 - Nggak usah ikut-ikutan orang lain....tetangga beli kursi baru, ikutan beli kursi - lha kalau nggak kuat beli, sutresssss....report amat & juga ngapain? Åjå mélík darbèking liyan, margå rêbutan råjåbrånå lan wanita iku biså gawé congkrahíng pårå sujånå lan gawé nisthaníng ati.
5 - Mengambil hikmah dari kegagalan atau ketika ditimpa musibah....next time better! Rawé-rawé rantas, malang-malang putúng. Mumpúng ênóm ngudiyå laku utåmå.
6 - Membahagiakan orang lain...Wóng linuwíh iku kudu biså ngêpèk ati lan ngêpénakaké atiné liyan. Yèn kumpúl karo mitrå kudu biså ngêtrapaké têmbúng kang manís kang pêdhês, sêpêt,bisa gawé sênêngíng ati. Yèn kumpúl pandhitå kudu biså ngómóngaké têmbúng kang bêcík. Yèn ånå sangarêpíng mungsúh kudu biså ngatónaké kuwåså pangaribåwå kaluwihané.
7 - Selalu berusaha untuk maju, sambil mensyukuri apa yang ada atau yg berhasil dicapai. Wóng iku kudu ngudi kabêcikan, jalaran kabêcikan iku sanguníng uríp.

Sepuluh Resep Sukses Bangsa Jepang

1. KERJA KERAS
Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika
(1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680
jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan "agak memalukan" di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk "yang
tidak dibutuhkan" oleh perusahaan.

2. MALU
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran.
Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena "mengundurkan diri" bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.

3. HIDUP HEMAT
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan.Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19: 30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.

4. LOYALITAS
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core
business) perusahaan.

5. INOVASI
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk
yang booming selama puluhan tahun adalah AkioMorita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.

6. PANTANG MENYERAH
Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia .
Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo . Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen). Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai
diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan).

7. BUDAYA BACA
Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas
masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institut penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.

8. KERJASAMA KELOMPOK
Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik.
Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa "1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok" . Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan "rin-gi" adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam "rin-gi".

9. MANDIRI
Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Irsyad, anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk TK (Yochien) di Jepang. Dia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama University mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka "meminjam" uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.

10. JAGA TRADISI
Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan
hidup sampai saat ini. Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan. Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata "tidak" untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena "hai" belum tentu "ya" bagi orang Jepang Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang.

Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. Kabarnya tanah yang ijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian.
Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.

Ingin belajar sampai negeri Cina


..... perkaya dirimu dengan banyak ilmu bermanfaat, berdoa agar mendapat umur panjang yang barokah...
bersama doa dari ibu yang mencintai kita
▓███▓▒▒▒▒▒▒▒▓███▓ ▓███▓▒▒▒▒▒▒▒▓███▓
paradigma pembangunan nasional China berbasis pada pengembangan sumber daya manusia merupakan landasan yang kokoh bagi kemajuan nasional dalam berbagai bidang untuk memasuki persaingan global. Ini dinyatakan dengan wujud kemauan, kepedulian, dan kebijakan politik dalam pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Dan menghimbau kepada pihak swasta untuk berinvestasi dalam bidang pendidikan tanpa menekankan cari untung secara material.

Bagi China, guru sebagai salah satu komponen pendidikan menempati posisi sentral dalam aktualisasinya melalui satu manajemen guru yang efektif dan dilandasi dengan legalitas perundang undangan yang mantap serta dilaksanakan secara konsekuen. Hal hal yang berkaitan dengan rekrutmen, seleksi, pendidikan, sistim remunerasi, penghargaan dan perlindungan, pengembangan profesi, jaminan sosial, pembinaan, promosi dilakukan melalui pendekatan terpadu. Para guru mendapatkan perlakuan secara kultural dan material sedemikian rupa sehingga memperoleh jaminan yang memadai untuk bekerja efektif secara profesional.

Otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan dilaksanakan secara konsekuen sampai ke tingkat institusional dalam rangka standar nasional. Desentralisasi pendidikan memberikan peluang bagi daerah untuk mengembangkan kebijakan pendidikan dalam kerangka nasional, dan manajemen berbasis sekolah memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk secara mandiri dan kompetitif dalam pelaksanaan pendidikan. (Surya, 2003)

Dalam sebuah situs, selain guru, ada dua hal penting lain yang patut di pelajari dari pendidikan di China. Pertama, komitmen dan konsistensi pemerintah China untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pendidikan berdasarkan kebutuhan mereka sendiri. Pencanangan suatu strategi pendidikan diikuti dengan perangkat kebijakan dan teknis implementasi lapangan. Implementasi sebuah strategi pendidikan dilakukan untuk jangka menengah hingga jangka panjang, tidak cepat berubah, selalu dievaluasi keberhasilannya, dan mempertimbangkan kondisi masyarakat China sendiri.

Kedua, kurikulum dan buku teks disusun berdasarkan hasil penelitian. Hal itu menuntut digalakkannya penelitian psikologi untuk pendidikan. Penelitian-penelitian psikologi amat diperlukan untuk menjawab pertanyaan tentang pengetahuan yang sesuai untuk dipelajari anak-anak menurut usia mereka dan bagaimana mengajarkan pengetahuan itu. Karena di teliti di masyarakatnya maka hasil temuan itu memang yang paling sesuai dengan masyarakat China. Kurikulum dan metode tidak semata-mata meniru dari Barat atau Negara lain, tetapi yang sesuai dengan masyarakat China.

Kurikulum dan buku teks tidak disusun berdasarkan subjek yang ada, tetapi mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan anak-anak sesuai dengan usianya. Jadi, anak-anak tidak terbebani oleh banyaknya mata ajar, tugas-tugas, atau membaca buku yang cara penyajiannya tidak sesuai dengan kemampuan kognitif di usia mereka. Anak-anak seharusnya bisa lebih mudah mengikuti pelajaran karena ilmu yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan mereka dan cara penyampaiannya sesuai dengan kemampuan usia mereka. Jangan ada lagi, misalnya, anak-anak di taman kanak-kanak yang dipaksa ikut les tambahan belajar membaca supaya bisa lulus tes masuk sekolah dasar. Atau jangan ada lagi anak-anak sekolah dasar yang diharuskan mengerjakan lembar kerja yang hurufnya dicetak kecil-kecil seperti buku teks orang dewasa.

Betul bahwa sebagai umat Islam "haram" hukumnya ikut merayakan Tahun Baru Imlek seperti yang dilakukan dalam budaya China (Tionghoa). Sebagai orang yang hidup dalam era global, sebaik tidak mencampurkan urusan agama dengan "belajar". Kita hormati dan hargai siapapun yang ingin merayakan hari raya nya, tetapi apakah kita harus "berdosa" kalau kita ingin mempelajari ‘kebudayaan, strategi, kiat, program’ yang membawa masyarakat itu alam kesuksesan? Sin Chun Kiong Hie, Tiam Thiam Sui